Rapat Koordinasi Nasional High Level Meeting (HLM) dengan tema "Sinergi Untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Nasional"

Rapat Koordinasi Nasional High Level Meeting (HLM) dengan tema "Sinergi Untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Nasional" secara hybrid. Dilaksanakan di Ruang Rapat Jayangrana Kantor Bupati Lombok Barat. Adapun Pimpinan Rapat oleh H. Fauzan Khalid, S.Ag M.Si (Bupati Lombok Barat). Dihadiri oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kab. Lombok Barat.

Latar Belakang :

Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Perekonomian tahun 2022 dengan memperkuat sinergi bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP & TPID) untuk memastikan terjaganya stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan guna mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Maksud dan Tujuan:

Untuk mendorong KDH dan TPID mensinergikan kebijakan stabilitasi harga dan ketahanan pangan nasional dengan kebijakan pemulihan ekonomi di daerah serta menghasilkan kebijakan pengendalian inflasi daerah yang akan menjadi bahan masukan untuk kebijakan pengendalian inflasi secara nasional

Kesimpulan Rapat :

  1. Saat ini seluruh dunia sedang mengalami keadaan yang sangat sulit. Oleh Karena Kita tidak boleh bekerja secara standar baku (business as usual) akan tetapi harus detil, bukan saja secara Makro tapi juga secara Mikro dan data yang harus detil.
  2. Harus ada kerja sama antar Daerah (TPID) dan (TPIP) terkait Inflasi seperti Bawang Merah, Cabe. Daerah mana saja yang bisa menghasilkan komoditi yang lebih agar dapat mensuplai daerah yang kurang.
  3. Untuk transportasi bisa menggunakan anggaran tidak terduga untuk menyelesaikan masalah transportasi di daerah. TPIP dan TPID harus bisa mengerti barang mana yang jadi masalah, karena momok semua negara adalah Inflasi, dan inflasi kita sekarang 4,94%.
  4. Daerah harus mempercepat realisasi belanja APBD untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah. Realisasi belanja APBD per Agustus 2022 adalah Rp. 472 T atau baru 39,3 %.
  5. Kepala Daerah harus bisa menurunkan angka inflasi dibawah 5 %.
  6. Pemerintah pusat sampai saat ini masih melakukan subsidi BBM sebesar Rp 502,4 T.
Reporter:
admin

Share: